14. Teman
Kuliah Juga Guruku
Matematik yang berusaha ku hindari ternyata semakin dekat menghampiri.
Terpaksa aku harus berjuang keras untuk menemaninya. Untung saja teman-teman
sekelasku sangat…sangat….sangaaat baik berkenan mengajariku memahaminya.
Sebelumnya, aku pesimis, bisa melalui ujian semester, tapi teman-temanku terus
meyakinkanku dan membantuku tanpa kenal lelah, walau tak sedikit pun balas jasa
ku berikan kepada mereka. Tambahan lagi, usia mereka masih banyak yang lebih
muda disbanding aku. Sungguh dewasa pemikiran mereka!
Kerja kelompok satu kelas, siang, malam sering dilakukan. Semua dalam
satu kelas terus memberikan semangat kepadaku. Entah apa yang ada pada hati
mereka? Mengapa mereka sangat baik padaku? Sungguh sempurna ciptaan Allah.
Sungguh beruntung diriku memiliki teman-teman kuliah sebaik mereka.
Hampir setiap materi yang aku tanyakan, temanku selalu siap
menjelaskannya. Walau aku hanya sendirian yang mengusulkan untuk minta diajari,
temanku tak pernah menolak. Alhasil, walaupun aku tidak tumbuh cerdas sekali,
tapi aku sudah mampu melalui ujian semua semester.
Kebaikan mereka tidak cukup dengan kesanggupan untuk mengajariku dengan
tidak memandang rendah dan menyepelekanku, mereka juga seringkali menawari jajan,
walau seringkali aku tolak dengan baik-baik; memberi kamar kosong untuk tinggal
selama kuliah, dan banyak lagi yang lainnya. Sungguh mulia hati mereka, bahkan
seorang perempuan yang masih gadis pun tidak sungkan mengajariku, padahal
mereka berasal dari keluarga kaya. Semoga teman-temanku mendapatkan pahala yang
berlipat ganda di sisi Allah SWT.
Terimakasih teman-temanku….
Walau aku tidak bisa membalas jasa-jasamu, aku tetap mendoakan atas
keberkahan atas kebaikanmu
Terima kasih sahabat-sahabatku yang baik hati….
Semoga sahabat menjadi calon surga yang telah
Allah sediakan untuk makhluk-Nya yang shaleh dan shalehah. Amiin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar