13. Tempat
Kerjaku Menyita Waktu dan Energi
Demi cita-cita untuk memperoleh beasiswa kuliah, aku menjalani kerja di
beberapa tempat yang sangat berjauhan. Rata-rata aku harus menghabiskan 1
sampai 2,5 jam untuk sampai ke tempat kerja. Pergi setelah subuh, pulang
setelah isa sudah menjadi kebiasaanku selama setahun, setelah aku memiliki
ijazah S1.
Jarak yang jauh, meskipun lama jam perjalananku kalau ditempuh oleh
orang lain yang bisa setengahnya dengan bersepeda motor, tapi aku hanya bisa
mengendarai sepeda motor asal maju, biar lambat asal selamat, begitulah
kira-kira. Jarah jauh cuku menyita waktu dan energi, siang harus ngajar, malam
harus mempersiapkan bahan ajar, padahal kemammpuan otakku pas-pasan, waduh
cukup membuatku kesulitan.
Harapan ingin membuat orang lain paham atas yang aku sampaikan, walau
mereka sudah banyak dicap bodoh, tetap saja besar dalam dadaku. Aku ingin
menaruh perhatian besar kepada orang-orang bodoh dan miskin, sehingga metode
yang digunakan harus bermacam-macam. Tapi yang selalu dikedepankan adalah aku
harus membangun komunikasi dengan anak didikku.
Kerjaku harus berhenti sejenak karena harus
melanjutkan studi. Apakah harus mengulang pengurasan energi lagi setelah
selesai studi? Aku tidak kuasa menolaknya. Semoga saja aku tabah menjalaninya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar