Sabtu, 03 Maret 2012

Latihan Ketegaran Diri

Apapun statusnya, dokter, ulama, guru, pegawai pemerintah, pemangku jabatan negara, dan sebagainya, semua harus terus melatih diri menghadapi berbagai kesulitan dan kepahitan, baik penderitaan diri sendiri maupun penderitaan orang lain.
Hanya menasehati tanpa turun langsung dalam pertolongan kepada sesama akan membuat seseorang kepedean merasa sudah baik, padahal belum teruji di lapangan. Contoh ini kemungkinan besar banyak terjadi. Ulama, misalnya, yang sering menasehati orang lain (umat) untuk selalu berbuat baik akan menjadi hamar kehandalan kebaikannya apabila mereka tidak terjun langsung dengan mengenakan pakaian “compang-camping” dan duduk berdekatan dengan si miskin. Maka sering-seringlah ulama menanggalkan pakaian kebesarannya (jubah baru, sorban baru, ikat kepala baru) karena pakaian tersebut sama saja dengan pakaian jas berdasi baru yang tidak mencerminkan kesalehan seseorang yang tulus. Terus “bercinta” bersama pakaian kebesaran bisa membuat diri hanya mampu menyuruh, padahal diri sendiri tidak dapat melakukannya, dikhawatirkan juga jadi munafik yang tidak disadari.

Tidak ada komentar: