Suatu tempat akan sangat banyak dikunjungi jika memiliki keunikan dibandingkan tempat lain. Yang menjadi perhatian calon pengunjung biasanya adalah tempat tersebut harus memiliki obyek wisata, maka Cisewu harus ditata untuk memilikinya. Di samping obyek wisata, obyek yang paling berharga untuk kemajuan umat manusia adalah obyek studi (pusat studi). Dengan demikian, Cisewu dapat ditata untuk menjadi pusat studi, dalam skup kabupaten Garut. Lebih jauh lagi, Cisewu dapat menjadi pusat peradaban dunia, atau minimal memiliki kontribusi dalam rangka mencerdaskan umat manusia di dunia.
Kita lihat, Bagdad di Irak pernah menjadi pusat peradaban Islam di jaman Abbasiyah, al-Azhar di Mesir merupakan universitas tertua dunia, Mekkah menjadi pusat penyelenggaraan ibadah haji, Den hag Belanda pusat peradilan, Gedung Putih pusat kebijakan politik “dunia”, Singapura menjadi pusat transit negara-negara di dunia, Oxford, Harvard, dan lain-lain. Dengan melihat keistimewaan-keistimewaan tempat tersebut, maka Cisewu dapat memilih: Mau jadi pusat apa? Tidak berlebihan bila saya memimpikan Cisewu menjadi PUSAT KAJIAN AL-QURAN DAN PENERJEMAHAN REFERENSI TEKNOLOGI INFORMASI/KOMPUTER DARI BERBAGAI BAHASA, TERUTAMA DARI BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA ARAB. Juga, hasanah kesundaan dapat juga ditulis dalam bahasa Arab agar kekuatan hubungan antara Cisewu dan Arab terjalin dengan baik yang kedepannya dapat memperkuat hubungan keislaman kita.
Kekuatan peradaban dapat dilihat dengan dengan banyaknya karya-karya masyarakat dan keteguhannya dalam menggunakan suatu bahasa. Kita lihat Jepang. Negara matahari terbit ini sangat terkenal kemajuannya, padahal pengenalan bahasa Inggris kepada masyarakatnya kurang. Mereka lebih suka menggunakan bahasa Jepang, tapi mereka tetap memiliki kepedulian untuk menerjemahkan berbagai referensi yang berbahasa asing melalui tim-tim penerjemah tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar