Selasa, 22 Mei 2012

Khawatir Termasuk Panjang Angan-Angan


9. Khawatir Termasuk Panjang Angan-Angan
Banyak cita-cita, tapi kini masih jauh dari harapan untuk mencapainya. Derita demi derita malah semakin banyak menghampiri. Mungkinkah cita-citaku ini termasuk angan-angan? Jangan-jangan ketika aku memiliki banyak cita-cita, aku tidak sadar bahwa itu semua termasuk panjang angan-angan?
Panjang angan-angan itu cenderung banyak keinginan, sehingga sesuatu yang ada di depan mata tidak terlihat dan terlupakan. Panjang angan-angan akan mengantarkan seorang manusia menjadi kufur nikmat.
Banyak cita-cita, aku khawatir telah membuat jauh dari Allah, walaupun dalam hati masih tertanam keinginan untuk selalu bersam-Nya. Akan tetapi, tugas kuliah sudah lebih dominan dibandingkan memahami al-Quran. Banyak cita-cita, aku khawatir telah melupakan nikmat yang telah Allah berikan, karena selama cita-citaku hadir, kasih sayang Allah tidak begitu nampak di pelupuk mata.
Kini aku sedang menghentikan sejenak semua cita-cita dan melihat keberadaan diri yang sesungguhnya, sebisa mungkin. Biarlah cita-cita yang pernah ku miliki menjadi kenangan masa lalu. Kini aku hanya ingin menjalani hidup menjalankan taqdir ilahi yang telah digariskan pada nasib hidupku ini.

Tidak ada komentar: