Sabtu, 14 Januari 2012

RICH DAD, POOR DAAD


RICH DAD, POOR DAAD

ROBERT T. KIYOSAJI mengajar orang untuk menjadi jutawan. Itu sebabnya mereka menyebutnya guru sekolah para jutawan. “Alasan utama orang bersusah payah secara financial adalah karena mereka menghabiskan waktu bertahun-tahun di sekolah tetapi tidak belajar apa pun tentang uang. Hasilnya adalah bahwa orang belajar untuk mencari uang, tetapi tidak pernah belajar agar uang bekerja untuk mereka.”
SHARON L. LECHTER: “Saya mencintai anak-anak saya dan ingin agar mereka mendapatkan pendidikan sebaik mungkin! Sekolah tradisional, meskipun sangat penting, tida lagi memadai. Kita semua harus mengerti soal uang dan bagaimana cara kerjanya.”
RICH DAD, POOR DAAD (Ayah yang Kaya, Ayah yang Miskin) dilatar-belakangi pengalaman Robert Kiyosaki yang memiliki dua ayah, yakni ayah kandung dan ayah angkat. Ayah kandung seorang lulusan pendidikan tinggi dengan gelar Ph.D. dan ayah angkatnya adalah ayah temannya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi tapi mengajarkan menjadi cara menciptakan uang, sehingga ia dipanggil Ayah Kaya oleh Robert dalam buku ini. Sekilas ayah angkat ini seperti kita kenal seperti wirausahawan, tapi punya prinsip tersendiri untuk “menularkan” kesuksesannya dalam mengelola perusahaan, tentunya yang mendatangkan  uang banyak. Salah satu pemikiran yang nyentrik anak pandangannya terhadap “ayah miskin” Robert bahwa “Ayah miskin dianggap tidak berhasil, karena ia dengan penghasilan tinggi tapi masih harus berpikir keras membayar tiap tagihan bulanannya.” Ini dijadikan poin pembahasan pada topik “Orang miskin dan kelas menengah bekerja untuk uang, orang kaya mempunyai uang yang bekerja untuk mereka.”
Kandungan inti buku ini di antaranya menghancurkan mitos bahwa anda harus mendapatkan pemasukan yang tinggi untuk menjadi kaya, menunjukkan pada orangtua mengapa mereka tidak dapat mengandalkan sistem sekolah untuk mengajar anak-anak mereka dalam hal uang, menunjukkan cara mengajar anak-anak anda soal uang sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan yang tidak anda peroleh, dan lain-lain.
Pelajaran yang dapat diambil antara lain orang kaya tidak bekerja untuk urang, kita harus melek finansial, keharusan mengurus bisnis sendiri, orang kaya menciptakan uang, bekerja untuk belajar—jangan bekerja untuk uang.
***
Sumber: Robert T. Kiyosaki dan Sharon L. Lechter. 2005. Rich Dad, Poor Daad. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

PENTING: “Apabila tulisan ini termasuk pelanggaran hak cipta, segera sampaikan pesan ke komarudintasdik@gmail.com. Saya akan segera menghapusnya. Terimakasih!”

Tidak ada komentar: