Komputer telah digunakan dalam berbagai aspek prosedur voting di seluruh dunia selama beberapa tahun sekarang ini. Komputer itu memiliki aplikasi sektor publik dan pribadi serta memfasilitasi proses-proses pendaftaran pemilih, seperti pemberian suara, penghitungan dan analisis suara (lihat California Internet Voting Task Force 2000). Sebagaimana tampak pada Gambar 1, teknologi Internet hanya membentuk satu komponen lingkungan voting elektronik.
Parlemen Swedia pertama kali menggunakan perlengkapan voting elektronik tahun 1932, dan mesin voting elektronik sekarang digunakan oleh beberapa negara di dunia. Aplikasi-aplikasi ini merupakan pengembangan dari mesin elektronik sederhana yang merekam suara pada tempat pemungutan suara, ke sistem online yang memungkinkan para pemilih merekam suaranya via Internet dan memungkinkan dilakukan analisis keseluruhan secara elektronik. Sekarang, terdapat bebarapa perusahaan di Amerika Serikat dan Eropa menyediakan sejumlah produk elektronik dalam bentuk hardware dan software untuk memfasilitasi voting elektronik.
Sejumlah bentuk voting parlemen terkomputerisasi telah dicoba atau digunakan di luar negeri dan, tahun 1993, sebuah tim dipelopori oleh Australian House of Representatives Speaker, Honourable Stephen Martin MP (House of Representatives 1994) telah melakukan inspeksi dan review sejumlah sistem. Walaupun laporan inspeksi ini sebagian besar baik, voting elektronik di Commonwealth Parliament belum diperkenalkan.
Di Australian Capital Territory (ACT), bagaimanapun, pemilihan Legislative Assembly diselenggarakan tanggal 20 Oktober 2001 yang merupakan percobaan polling elektronikdi empat pusat voting pra-polling dan delapan tempat polling, seperti penggunaan penghitungan kartu suara berbantuan komputer. Para pemilih di stasiun polling tertentu diberikan pilihan menggunakan kartu yang dapat di-swip di sebuah terminal dalam ruang tertutup, dan kemudian voting melalui penggunaan personal computer untuk memilih kandidatnya. Suara-suara pemilih direkam dengan komputer dan keamanan menjamin bahwa para pemilih tidak dapat memilih dua kali: barcode pada kartu hanya dapat digunakan sekali. Suara informal dapat direkam dan suara tidak dapat diubah setelah dimasukkan karena saat pengetikan dapat dibandingkan dengan apa yang ditampilkan pada layar.
Walaupun sistem yang dicoba di ACT membutuhkan Electoral Act 1992 (ACT) untuk diamandemen, biaya melebihi $400,000 dan memiliki beberapa masalah teknis minor—seperti pembaca barcode tidak selalu beroperasi secara efisien –ia sangat mendukung prosedur voting dan memungkinkan hasilnya dapat diketahui lebih cepat daripada sebelumnya (Lucas 2001).
AEC dan negara lain serta otoritas-otoritas pemilihan daerah juga sungguh-sungguh memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan berbagai aktivitas. Proses pemilihan Commonwealth—pada tanggal 30 Juni 2001 mencatat nama 12,555,142 pemilih—di-maintain dengan komputer, dan ini telah membuat tugas pemrosesan 2,624,229 formulir pendaftaran dan amandemen yang diajukan tahun 2001 sangat lebih mudah daripada jika menggunakan kartu suara kertas. Dalam tambahan untuk maintain proses pemilihan dalam bentuk digital, AEC memiliki website rinci yang memuat lebih dari 4,000 file informasi dan sejumlah besar link ke situs lain (AEC 2001a).
Perusahaan-perusahaan besar, seperti Coles-Myer dan NRMA, juga telah mulai menggunakan sistem voting online untuk rapat pemegang saham, pada prinsipnya untuk mereduksi biaya terkait prosedur voting berbasis kertas dan meningkatkan partisipasi pemegang saham dalam pembuatan keputusan (Mitchell 2000, Centenera 2001).
Istilah:
Voting: pemberian suara
Diterjemahkan dari:
Russell G. Smith. 2002. Electronic Voting: Benefits and Risks. Trends & Issues in crime and criminal justice, Australian Institute of Criminology, No. 224, ISBN 0 642 24261 5.
Lanjutannya ketik di kotak Search: Ketepatan Waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar