Pendidikan Demo
Terlepas dari kelemahan saya yang bukan pendemo dan bukan pula aparat kepolisisan, ditambah lagi belum begitu paham dengan hal demo, sebagai masyarakat awam yang suka memperhatikan berbagai demo/unjung rasa di media televisi berpendapat bahwa demo tidak berjalan sesuai harapan. Dengan demikian, pendidikan demi harus diberikan kepada para aparat dan pengunjung rasa, rekan-rekan mahasiswa.
Saya sangat salut kepada rekan-rekan mahasiswa yang dengan gigih memperjuangkan aspirasi rakyat. Tanpa perjuanganmu semua, mungkin negeri ini tidak jelas nasibnya. Namun, hanya sedikit saja masukan, tanpa bermaksud melupakan jasa-jasa yang rekan-rekan yang sangat besar, masukannya bahwa rekan-rekan mahasiswa harus berusaha untuk tidak menciptakan anarkisme seperti pelemparan batu, pelemparan bom Molotov dan benda-benda berbahaya yang seringkali ditujukan kepada aparat kepolisian. Ini memang tidak saya lupakan bahwa di lapangan pasti berbeda dengan kondisi di ruangan. Berbagai kejadian yang memancing emosi, tentu lebih besar di lapangan dan kemungkinan besar menimbulkan reaksi spontan dari mahasiswa. Akan tetapi, tetap saja menjadi masukan buat kita agar kita menjaga etika, sehingga masyarakat tidak merasa miris melihatnya, bahkan boleh jadi ketakutan karena unjuk rasa yang berubah menjadi unjuk otot.
Boleh jadi, yang membuat anarkisme itu hanya oknum, karena di tengah-tengah kerumunan masa bukan tidak mungkin ada orang-orang non mahasiwa yang menyusup di dalamnya, bahkan para preman juga mungkin bisa masuk di dalamnya, sehingga merusak nama baik mahasiswa. Mohon maaf..!
Aparat kepolisian juga harus semakin belajar, bagaimana memposisikan para mahasiswa pendemo sebagai anak-anak kita yang sedang memperjuangkan kita juga. Sehingga tidak merasa gagah, sampai-sampai memukuli mahasiswa yang tidak berdaya. Ini sangat disesalkan. Ini sangat disesalkan. Sungguh disesalkan!
Tulisan ini tidak bermaksud menggurui, hanya sebagai ungkapan dari seorang manusia yang serba tidak tahu, namun punya harapan dan perhatian. Semoga tidak disalah artikan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar