Menderita karena kuliah
Kuliah dikenal susah masuk, susah di dalamnya, dan susah keluar, tambah lagi susah setelah keluar. Ini sudah banyak diakui oleh banyak orang, meskipun ketika memotivasi diri kata-kata ini kurang tepat. Bagusnya, tidak perlu berkata susah, tapi kuliah itu ibadah, kuliah itu membawa berkah, kuliah itu akan meningkatkan kualitas amaliah. Kata-kata mana yang harus dipilih? Tidak perlu pusing, da enggak akan ada dalam soal UAS kampus. Pilih saja yang lebih membuat hati nyaman.
Seandainya, terasa bahwa kuliah itu membuat kita menderita, enggak perlu ragu, enggak perlu malu, memang bisa benar kenyataannya. Tinggal sekarang kita harus membuat agar tidak membuat diri semakin menderita. Caranya carilah segudang alasan, prinsip, kata-kata atau apa saja “ajiannya” yang dapat membuat hati tentram dan ada keinginan tidak jauh dari agama Allah.
Kuliah terasa susah, tidak masalah. Yang penting, sejak kuliah (tidak perlu menunggu lulus) kita harus berbuat apa yang bisa kita lakukan. Kita bisa sedekah uang, lakukan! Kita bisa bersedekah ide secara lisan, lakukan! Kita bisa sedekah tulisan, lakukanlah segera! Apapun dan sekecil apapun yang bisa kita lakukan, maka lakukanlah selama itu dianggap baik menurut ilmu yang telah kita miliki.
Hidup ini susah. Kuliah ini susah. Sudahlah jangan dipersusah dengan mental yang kita miliki, berusahalah kita menikmatinya, walaupun tetap pahit. Teringat ceramah Prof. Nasarudin Umar di televisi bahwa apabila kita sakit, lalu kita membenci sekali sakit tersebut, maka sakitnya akan terasa sebesar 120%. Akan tetapi apabila kita sakit, tapi kita berusaha menikmatinya (sambil berobat tentunya), maka sakitnya akan terasa sebesar 60% saja. Memang harus begini, dan pernyataan itu sangat rasional tanpa medispun. Ketika kita membenci sesuatu berarti kita sudah mengundang satu penyakit kebencian, tentunya ini sangat merugikan kita. Tambahan lagi, ketika kita membenci sesuatu, kita stres, kita uring-uringan dan tidak lapang ada, sehingga akan mengundang penyakit baru. Tidak percaya? Silahkan anda coba sendiri. He…he…Saya mah percaya saja….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar