Minggu, 11 Maret 2012

Merasa Diri Lebih Hebat

[Refleksi Hidup] Bagian 6
Kebiasaan buruk dalam hidup ini adalah “merasa diri lebih hebat.” Dosen merasa lebih penting dari mahasiswanya, sehingga menutup diri dari kemungkinan bahwa mahasiswa bisa jadi lebih penting perannya di masyarakat. Guru merasa lebih pintar dari siswanya, sehingga menutup diri dari kemungkinan bahwa ia dapat dikalahkan oleh siswa.
Yang tua merasa lebih banyak tahu, sehingga suka meremehkan anak-anak muda. Pejabat merasa lebih terhormat, sehingga ingin dihormati masyarakatnya. Orang kaya merasa terpandang, sehingga ingin dihargai oleh orang miskin.
Mahasiswa S3 lebih merasa lebih pintar ketika bicara di depan mahasiswa S2. Mahasiswa S2 merasa lebih cerdas ketika bicara di depan mahasiswa S1. Mahasiswa S1 merasa serba tahu ketika bicara di depan anaka-anak SMA. Orang-orang yang sekolah formal merasa lebih bergengsi daripada orang yang tidak sekolah formal, sehingga banyak yang kepedean.
Contoh-contoh di atas merupakan penyakit hati yang harus segera dimusnahkan dan harus sering diperiksa dalam hati kita, karena kehadirannya sering kali muncul. Menambah ilmu dan melatih diri untuk membersihkan hati itulah salah satu caranya. Kalau hanya berkonsep, tapi tidak mau berlatih terus menerus, maka penyakit-penyakit di atas akan kronis terjangkit dalam diri manusia. Aku merasa lebih dari orang lain, padahal sebenarnya masih banyak keunggulan orang lain jauh lebih baik disbanding kita, sayang diri ini jarang sekali menghargai kenggulan tersebut, walau sekecil apapun di pandangan kita.
Merasa diri lebih hebat, Tanya diri kita, sudah berapa banyak orang lemah yang kita bantu? Merasa diri lebih cerdas, Sudah berapa banyak kita mencerdaskan orang lain? Merasa diri lebih kaya, sudah berapa banyak kita mensukseskan orang lain. Kita hebat, orang lain pub berhak hebat. Kita cerdas, orang lain pun berhak cerdas. Kita kaya, orang lain pun berhak kaya.
“Muslim satu dengan lainnya laksana sebuah bangunan yang saling menguatkan. Apabila satu anggota tubuh yang sakit, maka anggota tubuh lain ikut merasakan sakitnya.”

Tidak ada komentar: