Selasa, 06 Maret 2012

Hidup Miskin Demi Kuliah

[Edisi Refleksi Hidup] Bagian 4
Hidup Miskin Demi Kuliah

Keinginan kuliah yang kuat biasanya banyak mencari cara dan strategi untuk mewujudkannya. Idealnya uang ada, kuliah bisa. Tapi kalaulah harus memilih kuliah dengan uang yang sangat kekurangan tidaklah jadi masalah bagi seorang mahasiswa. Hidup ini memilih. Perasaan menderita itu karena kita terlalu berkeingan hidup seperti orang lain yang hidup layak dalam sudut pandang uang. Kalau kita membiarkan diri hidup miskin sementara, tentunya akan mengurangi penderitaan yang dirasakan.
Teman kita pakai kendaraan pribadi ke kampus, kita jangan malu jalan kaki saja. Teman kita sering ke kantin kampus, kita jangan malu untuk tidak ke kantin, toh tidak akan mengurangi kualitas diri kita kalaupun tanpa kehidupan nongkrong di kantin. Teman kita ganti-ganti HP bagus, kita jangan malu tidak punya HP atau harus menggunakan HP yang sangat jelek sekalipun, yang penting komunikasi kita dapat berjalan menggunakan HP tersebut.
Lebih dari itu, kalaulah masing hidup bergantung pada keluarga, keluarga hidup dengan super sederhana (kalau tidak pantas dikatakan miskin), rumah beralaskan tanah, kerangka rumah belum selesai hanya berdinding bata yang belum selesai, atap rumah tidak karuan baik bentuk ataupun kualitasnya. Biarkan rumah kita seperti itu, karena masih banyak yang masih bisa kita lakukan. Sedekah ilmu kepada sesama, tetangga dekat, tetangga jauh, saudara dekat, saudara di pelosok dunia lebih utama dari hanya sekedar memikirkan perbaikan rumah yang hanya ingin dilihat bagus oleh orang lain.
Buanglah rasa minder ketika merasa rumah kita jelek, baju kita jelek, fasilitas kita jelek. Bangunlah diri kita yang tangguh, mampu menjalani kuliah dengan langkah positif dan produktif, mampu berbagi kepada sesama walaupun hanya dengan satu halaman materi kuliah.
Miskin harta ketika kuliah tidak masalah. Miskin sedekah ilmu itulah yang jadi masalah kita sebagai mahasiswa, karena sudah jelas sedekah harta belum mampu.
Kuliah sambil bekerja atau berwirausaha menghasilkan uang itu bagus. Akan tetapi, kalau kita belum mampu melakukannya, jadilah mahasiswa yang baik, mahasiswa yang beretika, mahasiswa yang penuh sayang kepada sesama, mahasiswa yang ingin membantu umat untuk memperbaiki kualitas ilmunya. Tidak benar jual mahal ilmu kita dengan alasan proses kuliah kita yang sulit dan lama serta kuliah kita telah mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Tapi berpikirlah bahwa orang lain jangan sampai mengalami penderitaan seperti kita. Ketika kita punya uang, tidak salah kalau kita menggratiskan pendidikan. Bukan menganggap murah ilmu, tapi kita bimbing agar orang lain bisa mempelajari ilmu sehingga bisa berbuat lagi untuk umat.
Mahalnya fasilitas menuntut ilmu yang menyebabkan fakir miskin tidak dapat belajar merupakan langkah penjajahan kaum “intelek” berlabel gelar akademik. Semoga kita tidak termasuk di dalamnya!
Jadi, Hidup Miskin Demi Kuliah itu tidak terlalu salah…..

Tidak ada komentar: