18. Ibuku
Sayang, Maafkan Aku Tidak Bisa Membuat Hatimu Bangga
Mah=> Panggilanku pada Ibu, dalam bahasa
Sunda: Mah adalah kependekan dari Mamah. Mamah berarti Ibu.
Mah…….
Maafkan anakmu ini
Bertahun-tahun sudah merepotkanmu, sejak lahir
sampai sekolah
Membuatmu resah dan gelisah
Membuatmu harus menekan rasa marah dengan
kuat-kuat
Memang aku bukan anak yang berbakti pada
orangtua
Mamah berhak marah padaku
Mamah berhak
kecewa padaku
Keluar
sekolah untuk kuliah
Ku
tinggalkan mamah bersama adikku yang masih kecil
Penuh harap cita-citaku tercapai dan dapat membahagiakanmu, Mah….
Tapi…..
Sepuluh
tahun sudah aku jauh dari Mamah
Sepuluh
tahun aku tidak memberi perhatian kepada Mamah seperti layaknya anak orang lain
yang shaleh
Sepuluh tahun aku menelantarkan adikku yang masih butuh perhatianku
sebagai penyampai peran ayah yang sudah meninggal dunia sejak adikku usia
balita
Pernah tersirat ada harapan jalan membahagiakan
mamah
Tapi…
Kini harapan itu….rasanya semakin tidak jelas,
semakin tak berarah ditelan kegelapan masa depan suram hidupku ini
Tak ada maksud melupakanmu, Mah……
Aku masih ingat dan akan terus ingat
jasa-jasamu yang tak mungkin ku hitung satu per satu
Engkau telah bersusah payah mendidikku, walau
sudah ditinggal ayah
Walau aku tidak bisa berbakti kepadamu, semoga
Allah melipatgandakan pahala untukmu. Itulah satu-satunya harapanku saat ini.
Sungguh aku tak tahu harus bilang apa padamu
Sungguh aku
tak tahu harus berbuat apa untukmu
Hanya satu
harapan….
Semoga Mamah
berkenan memaafkanku
Agar Ayah
tidak begitu kecewa atas diriku
Sebagai anaknya yang tidak bisa berbuat apa-apa mewarisi kebaikan yang
sudah ditebarkan ayah di masa hidupnya.
Maafkan aku
Mah….maafkan….
Semoga ada
jalan dari anak-anakmu yang lain untuk membuat hatimu bahagia
Aku tidak
marah, Mamah lupakan
Aku pantas,
Mamah merasa kecewa
Sungguh tak
ada maksud mengecewakan Mamah
Sungguh Mah…….
Maaf Mah……
Hapuslah air
mata doa Mamah, karena mungkin itu hanya akan mengundang kekecewaan
Sungguh
mahal air mata doa Mamah…
Biarlah
anakmu yang lain yang mendapatkannya, karena mungkin mereka lebih pantas
Bukan aku
menolak,
Aku tetap
mengharap air mata doa Mamah
Tapi aku
malu dan khawatir mengecewakan Mamah
Maaf ya Mah……maaf…..
***
Topik
selanjutnya…..melamun dulu……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar