Minggu, 04 Maret 2012

Verifiability

Salah satu konsentrasi utama tentang voting elektronik adalah kemungkinan bahwa data dapat dimanipulasi setelah suara didaftarkan.

Secara tradisional, sistem pemilihan harus menetapkan percobaan audit kertas yang verifiable agar dugaan penipuan dapat diinvestigasi dan dimintakan pertanggung-jawaban. Kebutuhan terhadap percobaan audit bukti juga muncul dalam transaksi komersil di mana partai-partai yang terlibat harus menetapkan bahwa pesan-pesan elektronik belum tercampur atau diganti dengan yang lain. Seperti organisasi-organisasi dalam sektor publik dan privat bergerak menuju yang disebut sistem dematerialisasi—di mana tidak ada rekaman kertas yang terpelihara komunikasi-komunikasi elektronik—kebutuhan untuk memverifikasi transaksi-transaksi akan menjadi sangat penting.
Sistem enkripsi kunci publik, seperti yang dimaksud dalam Project Gatekeeper, menyediakan sederet prosedur untuk menjamin bahwa komunikasi elektronik tidak dapat diinterfensi dan bahwa percobaan audit ketat itu ada. Penggunaan “algortima hash”, misalnya, memberikan jaminan bahwa transmisi data digital, setelah diterima, benar-benar dicocokkan setelah yang transmisikan. Tanda tangan digital menjamin bahwa komunikasi dapat ditransmisikan secara aman dan rahasia. Jika protokol-protokol keamanan yang cukup diikuti dalam membangun sistem, ia harus beroperasi paling tidak seaman sistem berbasis kertas—dan penuh harapan lebih aman dari itu. Untuk mencapai oucome ini ia harus menghindari kelemahan infrastruktur apapun, sedangkan pada waktu yang sama menjamin bahwa protokol-protokol keamanan dilekatkan.


Kesimpulan
Pada dasarnya, sistem electronic voting – jika digunakan menggunakan teknologi yang tepat—dapat mereduksi risiko penipuan suara yang muncul dalam sistem yang ada. Electronic voting menggunakan teknologi enkripsi kunci publik dapat menghasilkan sistem yang aman selama prosedur yang ada menjamin pasangan kriptografi yang hanya diberitahukan kepada individu yang identitasnya telah ditetapkan aman. Ini berarti bahwa organisasi harus meningkatkan prosedurnya dalam mendaftarkan pemilih, mungkin membutuhkan formulir identifikasi biometric untuk digunakan sebelum key token digunakan.
Sebagaimana pemerintahan federal menuju abad digital di mana paper tidak dapat dijaga, akan memungkinkan sistem pemilu memanfaatkan teknologi ini dengan baik.
Penggunaannya dapat meningkatkan proses demokrasi dengan biaya yang lebih murah dari sistem yang ada. Contohnya, tahun pemilu federal 2001, diperkirakan biaya $107.8 juta, termasuk $68 juta dibayarkan untuk Australian Electoral Commission (Dodson 2001).
Yang ahli dalam penipuan pemilu harus bekerja serius dengan desainer sistem electronic voting untuk menjamin bahwa masalah yang muncul telah diatasi dan yang telah diatasi pada masa lalu tidak muncul lagi di masa yang akan datang, dan risiko-risiko baru tetap diminimalisir

Istilah:
Voting: pemberian suara

Diterjemahkan dari:
Russell G. Smith. 2002. Electronic Voting: Benefits and Risks. Trends & Issues in crime and criminal justice, Australian Institute of Criminology, No. 224, ISBN 0 642 24261 5.

Halaman pertama jurnal silahkan ketik di kotak Search: Electronic Voting:  Manfaat dan Risiko

Tidak ada komentar: