Mengapa menetapkan requirement
Aktivitas memahami produk apa uang akan dibuat telah diberi label bervariasai—contoh, pengumpuluan requirement, penangkapan requirement, elisitasi requirement, analisis requirement, dan rekayasa requirement. “Elisitasi” (elicitation) secara tidak langsung menunjukkan bahwa “yang lain” (mungkin client dan user) mengetahui requirement dan kita harus mengumpulkannya untuk kita. Bagaimanapun, requirement tidak mudah diidentifikasi. Anda dapat berargumen bahwa, dalam beberapa kasus, konsumen harus mengetahui apa itu requirement agar mengetahui tugas apa yang harus dikerjakan, dan sistem apa yang harus pertama kali dibangun.
Istilah “analisis requirement” biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas investigasi dan analisis sederet inisial requirement yang telah dikumpulkan, dielisitasi, dan ditangkap. Rekayasa requirement itu istilah yang lebih baik daripada yang lain karena ia mengenal bahwa pengembangan sederet requirement merupakan proses iteratif dari evolusi dan negoisasi, dan itu harus dikelola serta dikontrol dengan cermat.
Kami memilih istilah penentuan requirement untuk merepresentasikan fakta bahwa requirement muncul dari aktivitas pengumpulan dan interpretasi data serta ditetapkan berdasarkan keberadaan kebutuhan user.
Jenis Requirement yang Berbeda
Dua jenis requiremen yang secara tradisional sudah teridentifikasi: requirement fungsional, yang mangatakan bahwa sistem apa yang harus dibangun, dan requirement non fungsional, yang mengatakan bahwa keterbatasan apa yang ada pada sistem itu dan pengembangannya. Contoh, requirement fungsional untuk pengolah kata bisa jadi ia harus mendukung varietas jenis format (formatting style). Requirement ini kemudian didekomposisi ke dalam requirement yang lebih spesifik yang detilnya berupa jenis format yang dibutuhkan untuk formatting paragraf, karakter, dan dokumen, hingga ke level yang sangat spesifik seperti formatting harus mencakup 20 typefaces, masing-masing cetak tebal, cetak miring, dan pilihan standar. Requirement non fungsional untuk sebuah pengolah kata bisa jadi agar mampu berjalan pada varietas platform seperti mesin PC, Mac dan Unix.
Requirement fungsional menangkap produk apa yang akan dibangun. Requirement data menangkap jenis, volatility, ukuran/jumlah, persistence, akurasi, dan nilai sejumlah data yang dibutuhkan.
Environmental requirements atau context of user mengacu pada lingkungan di mana produk interaktif diharapkan akan beroperasi. Empat aspek lingkungan harus dipertimbangkan ketika menetapkan requirement. Pertama lingkungan fisik seperti seberapa banyak lighting, noise, dan dust yang diharapkan dalam lingkungan operasional.
Aspek kedua lingkungan adalah lingkungan sosial. Isu-isu yang muncul dalam Bab 4 berhubungan dengan aspek sosial desain interaktif, seperti kolaborasi dan koordinasi, harus dieksplorasi dalam konteks perkembangan terkini.
Aspek ketiga adalah lingkungan organisasi, contoh, seberapa bagus dukungan user yang akan terwujud, seberapa mudah dapat dicapai. Terakhir, lingkungan teknis harus dibangun: contoh, teknologi-teknologi apa untuk menjalankan produk atau yang kompatibel, dan apa keterbatasan teknologi terkait?
User requirement menangkap karakteristik grup user yang menjadi target. Sebagai tambahan, user bisa jadi seorang orang baru, ahli, kebetulan, atau user yang sering berkunjung.
Usability requirement menangkap tujuan usability dan dihubungkan dengan ukuran-ukuran untuk produk tertentu. Usability requirement dihubungkan pada jenis requirement lain yang harus kita bangun, seperti jenis user yang diharapkan berinteraksi dengan produk.
Sumber: 2002. Gaynor, Editor. Interaction Design Beyond Human-Computer Interaction. USA: John Wiley & Sons, Inc. (hal. 204-208)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar