Sabtu, 04 Agustus 2012

Tidur Di Bulan Ramadhan


Tidur Di Bulan Ramadhan

Beberapa orang memiliki pandangan bahwa orang yang tidur pada saat puasa  bulan Ramadhan, selain malas, juga dianggap salah menafsirkan bahwa “tidur pada saat puasa ramadhan itu ibadah.” Bahkan ada yang beranggapan mereka yang tidur siang tersebut sudah salah menggunakan dalil, karena dalil tidur puasa ramadhan tersebut dhaif.
Saya jadi berpikir dan mengingat-ingat ketika saya tertidur di saat puasa. Hasilnya ternyata saya tidur bukan karena mengamalkan hadits di atas, tapi karena tubuh terasa lapar, haus, lemah dan ngantuk. Sama sekali belum memikirkan tentang hubungannya antara tidur dan hadits. Mungkin saja, ada beberapa orang yang tidur karena mengamalkan hadits tersebut, tapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa mereka yang tidur saat puasa memang karena letih bukan karena mengamalkan hadits dhaif, bahkan mungkin juga tidak mengetahui hadits tersebut.
Kedua hal di atas perlu dicermati. Jangan sampai orang tidak tahu apa-apa tentang hadits sudah dianggap menyalahgunakan hadits, karena penyalahgunaan hadits berarti sudah tersandung masalah ajaran Islam. Singkat kata, yang diperlukan bagi mereka yang tidur saat puasa bukan hanya pengelompokkan sebagai pemalas atau “praktisi hadits dhaif”, tapi harus diadakan komunikasi lebih baik. Banyak orang yang pekerjaannya sangat menguras energi, yang tentunya akan merasa kelelahan di saat puasa. Beda lagi dengan seorang ustadz yang kebanyakan kerjaannya memang berdzikir di mesjid, tadarus, shalat, dan ibadah-ibadah mahdhah lainnya. Ini menjadi tugas para ustadz juga untuk memberikan solusinya kepada para buruh kasar yang seringkali kelelahan di saat puasa Ramadhan.

Artikel lainnya KLIK DI SINI
Babakan Cikalama, 4 Agustus 2012
Komarudin Tasdik

Tidak ada komentar: