Rabu, 04 April 2012

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
[Rangkuman]
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.
Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan. Hukum-hukum perkembangan meliputi: Hukum Cephalocoudal, Hukum proximodistal.

Perkembangan Intelek, Sosial, dan Bahasa
Perkembangkan intelek adalah perubahan pola pikir menuju tingkatan lebih tinggi (pola pikir dewasa).
Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan intelek antara lain: Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang, Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan, Adanya kebebasan berpikir.

Hubungan sosial merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan. Maka perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
Perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat.
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu secara terintegrasi dengan faktor lingkungan kehidupan. Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya, baik di dalam jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Kehidupan karier merupakan pengalaman seseorang di dalam dunia kerja. Sementara kehidupan berkeluarga merupakan kehidupan dalam keadaan sudah melangsungkan pernikahan.
Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Penyesuaian diri remaja khusus di sekolah didukung oleh beberapa upaya, diantaranya sebagai berikut: Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa “betah”, Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak, dan Usaha memahami anak didik secara menyeluruh.

Referensi:
Sunarto. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta

Tidak ada komentar: