Minggu, 01 April 2012

Delapan Aturan Emas: KONSISTENSI


Delapan Aturan Emas: KONSISTENSI

Mendesain interface dengan tampilan dan fungsi yang konsisten adalah salah satu tujuan desain yang sangat penting. Dengan cara mana informasi disusun pada form-form, nama dan susunan item menu, ukuran dan bentuk ikon, dan susunan yang diikuti untuk menyelesaikan tugas-tugas harus konsisten di semua sistem. Mengapa? Manusia itu biasanya patuh pada kebiasaan. Setelah kita mempelajari satu cara penyelesaian sesuatu, maka sulit untuk berubah. Ketika kami mengoperasikan sebuah aplikasi komputer, sebagian dari kami menjadi otomatis—tidak berpikir tentang apa yang sedang kami kerjakan. Orang-orang yang dapat mengetik buta (tanpa melihat) tidak harus memikirkan tentang tiap kunci—jari-jarinya hanya merespon secara otomatis. Bayangkan apa yang akan terjadi bagi para touch-typist (tukang ketik tanpa melihat kunci) jika dua atau tiga baris keyboard dibalik. Mereka tidak akan mampu menggunakan keyboard tersebut (dan pasti tidak menyukainya). Jika sebuah aplikasi baru muncul dengan cara yang berbeda terkait fungsi dan produktivitas, maka user tidak akan senang dan bahagia.
Apple Macintosh pertama kali memperhatikan manfaat konsistensi tahun 1980. Apple menghasilkan aplikasi untuk Macintosh yang menjadi standar untuk diikuti para pengembang ketika membuat aplikasi baru. Jika aplikasi baru konsisten dengan aplikasi-aplikasi ini, Apple mengklaim bahwa mempelajarinya akan mudah. Apple juga mempublikasikan dokumen standar untuk menjelaskan bagaimana membuat konsisten dengan Macintosh interface. Contoh dan dokumen standar serupa diikuti oleh Microsoft Windows interface.
Sistem informasi bisnis berbeda dari aplikasi desktop yang mula-mulanya diproduksi untuk Macintosh. Kadang-kadang sebuah aplikasi harus tidak konsisten dengan petunjuk aslinya. Contoh, standar asli ditetapkan bahwa setiap aplikasi mencakup menu pada menu bar untuk File, Edit, dan Format. Semua aplikasi berorientasi dokumen—seperti pengolah kata, pengolah angka, dan grafik—membutuhkan menu-menu itu. Tapi banyak sistem bisnis tidak memiliki fungsi File, Edit, dan Format. Banyak sekali petunjuk dan standar lain dibuat berbeda-beda.
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa interface yang tidak konsisten kadang-kadang bermanfaat. Jika user sedang berinteraksi dengan berbagai aplikasi dalam window terpisah, tampilan visual yang berbeda dapat membantu user untuk membedakannya. Tambahan, ketika user sedang mempelajari beberapa aplikasi dalam satu sesi, beberapa perbedaan dalam interface dapat membantu user mengingat aplikasi mana yang akan diaktifkan. Inkonsistensi diperkenalkan untuk alasan-alasan ini dengan tidak terlalu berbeda dan mencolok. Operasi dasar aplikasi harus sama.
Sumber:
Satzinger JW, Jackson RB, Burd SD. 2007. System Analysis and Design in Changing a World, Fourth Edition. Canada: Thomson. ISBN: 1-4188-3766-0.

Tidak ada komentar: