Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 April 2012

KAPITA SELEKTA PEMBELAJARAN


KAPITA SELEKTA PEMBELAJARAN
[Rangkuman]
Ada tiga komponen dasar yang harus dibahas dalam teori pendidikan Islam yang pada  gilirannya dapat dibuktikan validitasnya dalam operasionalisasi. Tiga komponen dasar itu adalah sebagai berikut:
1.        Tujuan pendidikan Islam harus dirumuskan dan ditetapkan secara jelas dan sama bagi seluruh umat Islam sehingga bersifat universal.
2.        Metode pendidikan Islam yang kita ciptakan harus berfungsi secara efektif dalam proses pencapaian tujuan pendidikan Islam.
3.        Irama gerak yang harmonis antara metode dan tujuan pendidikan dalam proses akan mengalami vakum bila tanpa kehadiran nilai atau ide.

Dengan memperhatikan potensi psikologis dan pedagogis manusia anugerah Allah, model pendidikan Islam seharusnya berorientasi kepada pandangan falsafah sebagai berikut: Filosofis, Etimologis, Pedagogis.
Secara kurikuler model-model tersebut didesain menjadi: Content, Pendidik, Anak didik.

Problema Pendidikan Islam dalam Dinamika Masyarakat
Strategi pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan modernisasi berkat kemajuan iptek itu mencakup ruang lingkup sebagai berikut:
1.        Motivasi kreativitas anak didik ke arah pengembangan iptek itu sendiri, di mana nilai-nilai islami menjadi sumber acuannya.
2.        Mendidik keterampilan memanfaatkan produk iptek bagi kesejahteraan hidup umat manusi pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
3.        Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan iptek, dan hubungan yang akrab dengan para ilmuwan yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing.
4.        Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.

Model-Model Penelitian dalam Pendidikan
Kegiatan riset dalam pendidikan dapat dilakukan dalam berbagai macam bentuk:
1)      Riset ditinjau dari segi tujuan pelaksanaannya: Penelitian Dasar, Penelitian Terapan.
2)      Riset ditinjau cara penganalisisan data-data yang diperoleh: Penelitian analitis, Penelitian deskriptif, Penelitian eskperimental.
3)      Riset ditinjau dari sudut sampai di manakah riset memenuhi baik internal maupun eksternal validity-nya: Penelitian Ex Post Facto; Investigasi, studi, survei, dan eksperimen.

Ada beberapa problema menyangkut kondisi dan kompensasi tugas mengajar guru:
a.       Sedikitnya waktu untuk istirahat dan untuk persiapan pada waktu dinas di sekolah.
b.      Ukuran kelas yang terlalu besar.
c.       Kurangnya bantuan administratif.
d.      Gaji yang kurang memadai.
e.       Kurangnya bantuan kesejahteraan.

Problema Manajemen dan Kelembagaan Pendidikan Islam
Perangkat input instrumental yang kurang sesuai dengan tujuan pendidikan menjadi sumber karawanan karena: Guru kurang kompeten untuk menjadi tenaga profesional pendidikan, Penyalahgunaan manajemen pendidikan, Pendekatan metodologis guru masih terpaku kepada orientasi tradisionalistis, dan lain-lain.

Sumber: Arifin, Muzayyin.  2008. Kapitaselekta Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

PROFESI KEPENDIDIKAN


PROFESI KEPENDIDIKAN
[Rangkuman]

Profesionalisme Guru
Untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai berikut: Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi, Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya, dan Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.
Jabatan guru merupakan jabatan profesional yang menghendaki guru harus bekerja secara profesional. Bekerja sebagai seorang yang profesional berarti bekerja dengan keahlian, dan keahlian hanya dapat diperoleh melalui pendidikan khusus.
Kompetensi guru adalah kecakapan atau kemampuan yang dimiliki guru, yang diindikasikan dalam tiga kompetensi, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan tugas profesionalnya sebagai guru (profesional), kompetensi yang berhubungan dengan keadaan pribadinya (personal), dan kompetensi yang berhubungan dengan masyarakat atau lingkungannya (sosial).
Guru yang memiliki kompetensi profesional perlu menguasai antara lain: (a) disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran, (b) bahan ajar yang diajarkan, (c) pengetahuan tentang karakteristik siswa, (d) pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar, dan lain-lain.

Sumber: Uno, Hamzah B. 2009. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

PENTINGNYA PERENCANAAN PEMBELAJARAN


PENTINGNYA PERENCANAAN PEMBELAJARAN


Tujuan Penulisan
Berdasarkan batasan pembahasan di atas, maka penulisan ini bertujuan untuk:
a.       Mengetahui definisi perencanaan pembelajaran.
b.      Mengetahui komponen perencanaan pembelajaran.
c.       Mengetahui pentingnya perencanaan pembelajaran.
d.      Mengetahui pembuatan RPP berdasarkan KTSP.
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas tertentu, untuk topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih.

Komponen Perencanaan Pembelajaran
Komponen perencanaan pembelajaran terdiri dari: Tujuan, Bahan Pelajaran, dan Bahan pelajaran.

Pentingnya Perencanaan Pembelajaran
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka sudah pasti dibutuhkan perencanaan pembelajaran yang baik. Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan pengelolaan. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Salah satu lembaran kertas mutiara buku Perencanaan Pembelajaran karya Abdul majid mengemukakan beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu:
a.       Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
b.      Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
c.       Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
d.      Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
e.       Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
f.       Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
Peran penting perencanaan pembelajaran dapat terlihat ketika mengamati keadaan yang mungkin terjadi ketika diterapkannya perencanaan pembelajaran oleh seorang guru atau sebaliknya.
Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya:
a.       Guru akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas,
b.      Guru akan menguasai materi,
c.       Guru akan mempunyai metode,
d.      Guru akan memiliki pemilihan media yang tepat,
e.       Guru akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa.

Pembuatan RPP Berdasarkan KTSP
Enco Mulyasa dalam bukunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menyatakan bahwa KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik.
Masih dalam buku yang sama, dijelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional.

Sumber: Komarudin Tasdik. 2010. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran. UNIBBA.

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
[Rangkuman]
Strategi belajar mengajar adalah tindakan guru dalam melaksanakan rencana mengajar, artinya usaha dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran seperti tujuan, bahan, metode dan alat serta evaluasi, agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Konsep Strategi Belajar Mengajar
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
1.      Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.      Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan masyarakat.
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4.      Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan  belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

Berbagai Pendekatan dalam Belajar Mengajar
Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam pembicaraan ini dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai masalah dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu: Pendekatan Individual, kelompok, bervariasi, edukatif, pengalaman, pembiasaan, emosional, rasional, fungsional, keagamaan, Kebermaknaan.



Kedudukan, Pemilihan dan Penentuan Metode dalam Pengajaran
Kedudukan metode mencakup: kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sementara faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika melakukan pemilihan dan penentuan metode adalah nilai strategi metode, efektivitas penggunaan metode, pentingnya pemilihan dan penentuan metode, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pengajaran (anak didik, tujuan, situasi, fasilitas, guru).
Adapun macam-macam metode mengajar mencakup: Metode Proyek, Eksperimen, Tugas dan Resitasi, Diskusi, Sosiodrama, Demonstrasi, Problem Solving, Karya Wisata, Tanya Jawab, Latihan, Ceramah.

Keberhasilan Belajar Mengajar
Suatu proses belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila Tujuan Instruksional Khusus (TIK) –nya dapat tercapai. Untuk mengetahui tercapai tidaknya TIK, guru perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada siswa.
Indikator keberhasilan dapat terlihat pada poin-poin berikut:
1)      Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
2)      Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.

Untuk mendukung keberhasilan strategi belajar mengajar, maka harus memperhatikan Media Sumber, Teknik Mendapatkan Umpan Balik, Pengembangan Variasi Mengajar, dan Pengelolaan Kelas.

Sumber: Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta